Rabu, 23 November 2011

Drummer Terbaik Kelas Dunia

Yoshiki Hayashi

Yoshiki Hayashi (Yoshiki Hayashi (lahir November 20, 1965) lahir di Tateyama, Chiba, Jepang. Dia mulai bermain piano pada usia 4. Ibunya seorang guru piano dan mengajarkan kepadanya sendiri. Ketika Yoshiki berusia sepuluh tahun ayahnya bunuh diri. Tragedi ini dan selanjutnya melemparkan trauma Yoshiki sepenuhnya ke dalam musik. Dia tumbuh rambut panjang dan mengambil memainkan drum untuk melepaskan kemarahan dan rasa sakit. Penggemar besar band Barat, khususnya KISS, sedangkan di sekolah menengah Yoshiki datang untuk meminta teman masa kecil Toshimitsu Deyama sebagai anggota band rock-nya X. Sejumlah anggota lain datang dan pergi, tetapi di tahun 1985, akhirnya muncul dengan jajaran Yoshiki pada drum dan piano, Toshi pada vokal, Hideto Matsumoto (julukan bersembunyi, selalu dalam huruf kecil) pada gitar, Tomoaki Ishizuka (Pata) pada gitar, dan Taiji Sawada pada bass.

10 Gitaris Terbaik Dunia sampai sekarang nih

1. Steve Vai
Mungkin semua sudah tahu kalau steve vai adalah satu satunya gitaris yang memiliki tehnik lengkap dan permainan soundnya juga luar biasa, jadi sangat pantas bagi varius kalau posisi no 1 diduduki oleh sang master seperti Steve vai
2.Joe Satriani

Gitar Termahal Di muka Bumi




Berapa harga gitar termahal yang anda ketahui? Rp. 100 juta? Rp. 200 juta? Sangat jarang sekali harga sebuah gitar mencapai ratusan juta tanpa embel-embel di belakangnya. Biasanya harga satu buah gitar tak lebih dari 8 digit. Tingginya harga sebuah gitar biasanya disebabkan oleh sejumlah faktor seperti dalam event apa gitar itu dijual, dan siapa pemiliknya.
Berikut ini adalah daftar 3 besar gitar termahal di dunia (dirangkum dari berbagai sumber) :

Tempat ke-3 diduduki oleh Gibson ES-335 1964 milik Eric Clapton yang terjual dengan harga USD 847.500 atau setara dengan Rp. 7.881.750.000,- (Rp. 7,8M). Sementara posisi ke-2 ditempati oleh Fender Stratocaster 'Blackie'. Juga salah satu gitar bersejarah dari Eric Clapton. Gitar yang diberi nick name Blackie ini terjual dengan harga USD 959.500. Harga gitar ini setara dengan Rp. 8.635.500.000,- (Rp. 8,6M). Yang menarik, 'Blackie' pada awalnya hanya ditawarkan dengan harga kisaran USD 150.000 sebelum akhirnya membengkak hingga lebih dari 6 kali lipatnya.

Senin, 05 September 2011

Linkin Park adalah World Top Band bagi saya..


Penampilan Linkin Park di Projekt Revolution Tour Tahun 2007 di Norton, Massachusetts
Latar belakang
Nama lain Xero (1996–1998)
Hybrid Theory (1998–1999)
Asal Agoura Hills, California, AS
Genre Nu metal, rapcore, alternative rock
Tahun aktif 1996–sekarang
Perusahaan rekaman Warner Bros., Machine Shop
Terkait
dengan
Dead by Sunrise, Fort Minor, Jay-Z
Situs web www.linkinpark.com
Anggota
Chester Bennington
Rob Bourdon
Brad Delson
Dave Farrell
Joe Hahn
Mike Shinoda
Mantan anggota
Mark Wakefield
Kyle Christener
Scott Koziol
Linkin Park adalah grup musik beraliran nu metal yang berasal dari Aguora Hills, California, di Amerika Serikat. Mereka sempat beberapa kali berganti nama, antara lain Xero, Hybrid Theory, hingga nama Linkin Park sampai sekarang. Nama "Linkin Park" sendiri merupakan plesetan dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park.
Sebelum Chester Bennington menjadi vokalis Linkin Park, Mark Wakefield lebih dulu menjadi vokalisnya. Namun, ia keluar dari Linkin Park – saat itu menggunakan nama Hybrid Theory – untuk menjadi manajer grup musik Taproot. Bassis Dave Farrell alias "Phoenix" juga pernah keluar sebentar dari Linkin Park untuk mengikuti tur bersama band lamanya, Tasty Snax. Sedangkan 4 personil lainnya – Brad Delson, Mike Shinoda, Joe Hahn, dan Rob Bourdon – selalu bertahan di Linkin Park sejak awal pembentukannya.
Linkin Park telah merilis 3 album studio, yaitu Hybrid Theory, Meteora, dan Minutes to Midnight. Linkin Park juga merilis album Live in Texas, Reanimation, dan Collision Course, serta Hybrid Theory EP. Linkin Park sukses dalam mempopulerkan lagu-lagunya seperti Crawling, In the End, Numb, Somewhere I Belong, dan What I've Done. Secara total, album-album Linkin Park telah terjual sebanyak 50 juta keping.

Sejarah


Awal mula

Awal pembentukan Linkin Park yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad Delson (gitaris Linkin Park) di kelas 7. Lalu mereka membentuk band bernama Xero. Brad juga bermain untuk band Relative Degree, salah satu personilnya yaitu Rob Bourdon (drummer Linkin Park). Mike berkenalan dengan Rob melalui Brad dan Rob bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad berkenalan dengan Dave "Phoenix" Farrell (bassis Linkin Park) yang merupakan teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di Universitas Seni Pasadena, bertemu dengan Joe Hahn (turntablis Linkin Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joe Hahn bergabung bersama Xero. Dave sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty Snax.
Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis, lalu diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze) sampai sekarang, sedangkan Mike lalu jadi rapper. Sialnya, karena nama Xero sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi Hybrid Theory. Lalu, Hybrid Theory menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman bernama Warner Bros. Records setelah sukses meluncurkan EP yang bertajuk Hybrid Theory EP pada tahun 1999 sebanyak seribu keping
Sekali lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama Hybrid Theory mirip dengan nama grup musik Hybrid yang berasal dari Wales. Daripada dianggap band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park. Nama itu diambil Chester dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park. Agar bisa mengelola situs web sendiri, Chester mengubah ejaannya menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka berhasil membeli situs web linkinpark.com.

Hybrid Theory

Linkin Park saat konser di Praha, Ceko.
Linkin Park meluncurkan album pertamanya, Hybrid Theory, pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan singel pertama One Step Closer. Namun, yang lebih terkenal adalah singel Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru High Voltage dan My December (lagu).
Linkin Park lalu merilis album aransemen ulang dari Hybrid Theory, Reanimation. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya, Pts.Of.Athrty, tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel It's Goin' Down. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama Linkin Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.

Meteora

Tanggal 25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel Meteora. Nama tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani. Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta kopi. Singelnya adalah Somewhere I Belong, Faint, Numb, From the Inside, Lying from You, dan Breaking the Habit.
Meteora memenangkan banyak penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori "Video Rock Terbaik" untuk lagu "Somewhere I Belong" dan "Penghargaan Pilihan Pemirsa" (Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan lain yaitu "Penghargaan Musik Radio 2004", "Penghargaan Artis Tahun Ini" dan "Penghargaan Lagu Tahun Ini" melalui lagu "Numb". Mesikpun album Meteora tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan album di Amerika Serikat tahun 2003.
Linkin Park juga mengadakan Projekt Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu itu, Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka, "Live In Texas", yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.

Proyek sampingan

Mike Shinoda saat diwawancarai oleh MTV Thailand di Bangkok, Thailand.
Atas permintaan MTV, Linkin Park berkolaborasi dengan Jay Z dalam album "Collision Course". Materi album ini adalah remix dari sebagian lagu-lagu Linkin Park dalam album "Hybrid Theory" dan "Meteora" serta lagu-lagu Jay Z dalam album "Blueprint" serta "The Black Album". Album tersebut dirilis tahun 2004 dan menghasilkan 2 singel, yaitu Numb/Encore yang mendapat penghargaan Grammy kategori "Lagu Rap Terbaik" dan "Kolaborasi Terbaik".
Pada tahun 2005, Linkin Park lebih mengutamakan konser amal. Mereka membantu korban tsunami pada bulan Desember 2004 dalam konser bertajuk Music For Relief. Linkin Park juga membantu mengumpulkan uang untuk korban Badai Katrina tahun 2004. Sementara itu, Mike Shinoda bergabung dengan Fort Minor dalam album "The Rising Tied". Chester Bennington juga punya proyek solo yang dinamai Snow White Tan yang selanjutnya populer dengan nama Dead By Sunrise. Lalu, Linkin Park pergi ke Jepang tahun 2006 untuk mengikuti festival musik populer di Jepang, yaitu Summer Sonic.

Minutes to Midnight

Pada tahun 2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin Park, yaitu "Minutes To Midnight". Banyak yang mengkritik Linkin Park karena sering tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park menjamin bahwa album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi. Menurut Linkin Park, mereka menamai album barunya "Minutes To Midnight" (menit-menit menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini yang dapat menghancurkan dunia pada saat tengah malam.
Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam album. Tidak heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album Minutes To Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun demikian, album ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual hampir sebanyak 625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam tahun 2007). Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin, mantan personil Beastie Boys. Singel pertamanya, "What I've Done", sudah mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes To Midnight juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu "Bleed It Out". Dan, pada bulan Oktober, Linkin Park akan merilis singel "Shadow of the Day".
Lagu "No Roads Left" bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes. Sementara lagu "Qwerty" bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park Underground v6.0.
Mereka juga merilis lagu "New Divide" yang dipakai untuk soundtrack film terbaru Transformers yaitu Transformers: Revenge of the Fallen.Lagu ini juga sudah mencapai posisi 6 di Amerika Serikat dan di Inggris mencapai posisi 20

Jenis musik


[sunting] Aliran

Chester Bennington, vokalis Linkin Park, saat konser di The Globe Arena di Stockholm, Swedia.
Pada awal pembentukannya, Linkin Park beraliran rock. Setelah masuknya seorang DJ atau turntablis bernama Joe Hahn, Linkin Park mengganti alirannya menjadi hip-hop. Namun, pada album Hybrid Theory, Linkin Park mengganti lagi alirannya menjadi nu metal dan rapcore. Demikian juga pada album Meteora, hanya saja Linkin Park juga menambahkan unsur elektronika.
Pada album Minutes To Midnight, segalanya berubah total. Linkin Park benar-benar mengurangi unsur nu metal secara spesifik. Sebagai gantinya, Linkin Park menggunakan aliran alternative rock. Ini jelas sebuah eksperimen mengingat kesuksesan Linkin Park dengan genre nu metal dalam album sebelumnya. Tetapi, ternyata eksperimen itu berhasil.

Teknis

Linkin Park jarang menggunakan teknik melodi gitar namun petikan gitar. Selain itu, rap dari Mike Shinoda sering muncul di banyak lagu. Terkadang Chester berteriak dalam beberapa lagu.
Lagi-lagi, perubahan terjadi di album Minutes To Midnight. Linkin Park mengurangi unsur rap dari Mike. Rapnya hanya ada di 2 lagu, yaitu Bleed It Out dan Hands Held High. Sementara vokal Chester lebih dominan dibanding sebelumnya. Linkin Park juga bermain lebih lembut.

Linkin Park Underground

Ini adalah kelompok penggemar Linkin Park yang dibentuk tahun 2001. Jika bergabung dengan LPU (singkatannya) maka bisa memperoleh merchandise khusus untuk anggota LPU. Seperti kaus, asbak, buku, dan album mini (EP).

Anggota


Anggota Sekarang

Logo lama Linkin Park.
  1. Chester Benningtonvokal
  2. Rob Bourdondrum
  3. Brad Delsongitar
  4. Dave "Phoenix" Farrellbass
  5. Joseph Hahnturntable, sampling
  6. Mike Shinodabacking vocal, sampling, rap, keyboard, gitar

Mantan Anggota

  1. Mark Wakefield – Vokal
  2. Scott Koziol – Bass (Stand-in)
  3. Kyle Christener – Bass (Stand-in)

Diskografi

  1. Xero Sampler Tape
  2. Hybrid Theory EP
  3. Hybrid Theory - 24 Oktober 2000
  4. Reanimation
  5. Meteora - 25 Maret 2003
  6. Live In Texas
  7. Collision Course
  8. Minutes to Midnight - 14 Mei 2007
  9. Road to Revolution - 25 November 2008

Beberapa band yang berhubungan dengan Linkin Park

  1. Fort Minor - Proyek sampingan Mike Shinoda
  2. Dead By Sunrise - Proyek sampingan Chester Bennington
  3. Hybrid Theory - Nama lama Linkin Park
  4. Xero - Nama lama Linkin Park
  5. Tasty Snax - Band lama Dave "Phoenix" Farrell
  6. Grey Daze - Band lama Chester Bennington

Nick Zinner YYYs punya stiker Indonesia!

Sekedar buat yang belum tahu band yang punya nama Yeah Yeah Yeahs, berikut gw kasi sedikit cerita tentang mereka. Mereka terbentuk karena kepopuleran The Stroke dan beberapa grup garage lainnya. Trio asal New York yang terdiri dari sang vokalis, Karen O, gitarisnya Nicolas Zinner, dan drummer Brian Chase. Awal terbentuknya sebenarnya adalah pas Karen O ketemu Chase di Oberlin College yang ada di Ohio dan kebetulan juga ketemuan bareng Zinner (lewat perkenalan dengan teman).
Setelah pindah ke N.Y.U. Zinner dan Karen O ngebentuk band di tahun 2000 dan ngerekrut Chase. Yeah Yeah Yeahs nulis beberapa lagu di latihan mereka yang pertama dan tanpa diduga dalam waktu singkat mereka udah manggung (jadi band pembuka tentunya) untuk grup-grup macam Strokes dan White Stripes. Nggak kerasa jadi band pembuka ini berhasil mengumpulkan beberapa penggemar setia dan juga promosi yang baik buat penampilan mereka yang dibilang garage punk dengan gaya arty and sexy itu. Gw suka Yeah Yeah Yeahs karena mereka unik, cuma bertiga tanpa bassist namun Sound bisa tertutupi dengan permainan Gitar Nick Zinner yang Mumpuni. Lo bakal Nemuin Sound Blues, Punk, & Metal di lagu2 mereka. Buat yg penasaran yah cari aja lagu mereka, gw rekomendasikan Lo Dengerin Gold Lion, Cheated Heart, Maps, Y Control.

Ok, Enough for the story, sekarang kembali ke bahasan gw, Pada tau ga kalo pada gitar Strato Jepang milik Nick Zinner tertempel Stiker bertuliskan: 50 Tahun Indonesia Merdeka. Koq bisa, mang Nick punya darah Indo apa? Hahahaha, ga sama sekali. Doi asli kelahiran New York Amrik, Nick mengaku sengaja menempelkan Stiker tersebut karena dia cinta mati dengan negara Indonesia, dia mengagumi budayanya, alam, dan semua yg berbau Indonesia. Bahkan saking cintanya Nick dengan Indonesia, doi sempet Ngendon/tinggal di Yogyakarta selama 6 bulan untuk belajar Gamelan disana. Niat banget yah?

Ini yg bikin gw rada malu, lha gw ja maybe ga kan sebegitunya. Stiker yg tertempel di Gitar Gw stiker Nirvana, Silverchair. Kagak ada stiker Indonesia Merdeka. Jadi patut dipertanyakan Nasionalisme gw. Maybe Lo semua juga patut dipertanyakan, hehehehe….orang Amrik macam Nick cinta mati ma negeri kita ini, sementara kita sendiri selalu merasa bangga sok kebarat-baratan.
Yeah yeah yeahs

Kamis, 01 September 2011

Siapakah Cobus Potgieter?


Cobus Potgieter


YouTube diluncurkan pada tahun 2005, memberikan ruang kepada siapa pun di dunia untuk menyiarkan apa pun yang mereka lihat cocok. Pada tahun 2007 seorang drummer Afrika Selatan menggunakan media baru ini untuk berbagi meliputi drum-nya, dan hidupnya berubah selamanya. Ini adalah bagaimana perjalanan luar biasa Cobus 'dimulai.
Lahir Pieter Jacobus Potgieter di Carnarvon, Northern Cape, Afrika Selatan pada 1986, kehidupan Cobus Potgieter itu tidak mulai ditelan musik sampai masa remajanya. Orangtuanya memiliki kasih yang besar untuk musik, terutama untuk rock dan pop dari 60-an dan 70-an seperti "The Beatles", "Parrish & Toppano", dan "Roti". Namun, banyak seperti dua Cobus 'saudara tua, orangtuanya tidak tahu bagaimana memainkan alat musik. Cobus ingat neneknya (ibu bapak) sebagai satu-satunya anggota musik berbakat keluarganya. Barulah ketika dia punya komputer pertama yang benar-benar mulai Cobus Potgieter mendengarkan banyak musik, terutama musik trance ketika ia di kelas 9.
Menjelang akhir 2001, Cobus 16 tahun Potgieter menghadiri penjangkauan yang diselenggarakan oleh gereja-gereja di sekitar daerah dia tinggal masuk Pada akhir penjangkauan, drummer dari band yang tampil di sana, mengundang semua orang di penonton untuk bermain sebuah 4 / 4 dasar batu memukuli drum set. Cobus memutuskan untuk menerima tantangan. Dalam apa yang akan menjadi salah satu saat-saat menentukan, Cobus Potgieter bisa bermain mengalahkan langsung. Pada saat itu dia tidak baik di sesuatu yang khusus, sehingga, dengan menampilkan beberapa kemampuan pertama kalinya ia bermain di drum bangun sesuatu di dalam dirinya. Sebagai penjangkauan berakhir perasaan menang dalam Cobus Potgieter, dorongan untuk bermain drum lagi. Dia menyelamatkan uang sebanyak yang dia bisa dari sana dan pada tahun 2002 mampu membeli drum pertama.
Saat itu sekitar waktu ini bahwa cinta Cobus Potgieter untuk musik band-berorientasi benar-benar berangkat. Band-band seperti "blink-182", "Sum 41", "New Found Glory", "Fenix ​​TX", "Biffy Clyro", dan "Sugarcult", antara lain, benar-benar memukul akord dengan dia dan dengan demikian, memiliki besar pengaruh dalam drum nya. Untuk sebagian besar, bermain bersama untuk "berkedip-182" adalah rutinitas praktek utamanya saat ia mulai keluar. Jadi seperti yang diharapkan, drummer Travis Barker berkedip adalah pengaruh utama pertama. Untuk tahun berikutnya, Cobus Potgieter akan mengasah keterampilan di belakang drum set dengan berlatih di rumah dengan banyak musik, dengan yang ia pelajari bagian-bagian drum yang berbeda, dan dengan main-main dengan ide-ide sendiri. Dia juga mulai tampil di berbagai acara sekolah tinggi, seperti tarian dan "Inter-Sekolah". Pada tahun 2004 ia mendirikan dan bermain di band Afrika Selatan "Glaskas".
Setelah menyelesaikan sekolah tinggi dia pergi ke universitas untuk belajar "Matematika" di Stellenbosch, Afrika Selatan di mana dia tinggal selama hanya satu tahun karena hasil buruk dicapai. Selama waktu ini, Cobus tinggal di asrama laki-laki di mana dia akhirnya diperkenalkan ke audio dan produksi video. Dia sangat penasaran dengan dunia baru dan berakhir dengan menghabiskan banyak waktunya belajar sendiri teknik produksi melalui isi bebas ia menemukan di internet. Tahun berikutnya ia pergi ke universitas lain, kali ini untuk belajar "Teknik Komputer Sistem" di "Central University of Technology" (sebelumnya dikenal sebagai "Technikon") di Bloemfontein, Afrika Selatan. Pada saat ini ia bergabung dengan band ibadah "Helios", yang bermain di "Gereja Mahasiswa" dia menghadiri di Bloemfontein. Itu di gereja yang sama yang Potgieter Cobus difilmkan video pertama ia upload di YouTube - "Cepat Drumsolo" - dan seri 8 berikutnya gendang penutup.
Pada akhir tahun pertama mempelajari "Teknik Komputer Sistem" dia memutuskan untuk mengambil waktu off dari universitas untuk melihat apa dia benar-benar ingin lakukan dengan hidupnya, karena ia masih tidak memiliki komitmen yang dibutuhkan untuk lulus semua mata pelajaran. Jadi dalam tahun 2007 ia mulai bekerja paruh waktu selama beberapa bulan sebagai pelayan di "Träumerei", untuk membantu mendukung dirinya sementara di Bloemfontein. Ini adalah waktu yang selama ini Cobus mengambil langkah yang selamanya akan mengubah hidupnya - upload seri meliputi drum yang di YouTube.
Pada saat itu, Cobus Potgieter mencoba untuk merekam album untuk "Helios" di gereja, menggunakan keterampilan produksi yang telah diperoleh di Stellenbosch. Suatu malam, tidak bisa tidur, ia memutuskan untuk pergi ke "Gereja Mahasiswa". Karena drum sudah miked, ia dipasang kamera gereja di sudut overhead dan direkam dirinya bermain bersama untuk 11 lagu. Hal ini melahirkan seri paling dikenal sebagai "Seri Overhead". Cobus Potgieter kemudian menunjukkan keinginan untuk memiliki sebuah arsip video drum-nya bermain sebagai drive utama untuk menciptakan seri pertama, karena kemudian akan memungkinkan dia untuk menunjukkan rekaman untuk anak sendiri.
Setelah meng-upload "Seri Overhead" pada ke YouTube ia mulai mengumpulkan perhatian dari banyak pemirsa di seluruh dunia. Hal ini mendorong penciptaan tiga seri - "Tri-Cam Seri" dan "Dual Cam Series" pada 2007, dan "Seri Blister" pada tahun 2008. Untuk setiap seri dia akan menarik tidak hanya pandangan yang lebih, tetapi pada titik tertentu sponsor dan penawaran dukungan juga. Sebelum Release "Seri Hybrid" pada 2008, ia mulai mendukung "Udrum - Underground Drum Co", dan mendapat disponsori oleh toko pengecer musik di Joanesburg, Afrika Selatan bernama "Musik Connection", dan oleh distributor audio dan pencahayaan peralatan bernama "Audiosure". Sebelum rilis dari "Tribute Michael Jackson" dan "Seri Putih" pada tahun 2009, ia mulai mendukung dua perusahaan lebih - TRX Cymbal dan Elektronik Jobeky Drum - dan mendapat kesepakatan sponsor dengan kelompok pemasaran bernama "Smg Afrika". "FullCircle" di-telinga monitor adalah perusahaan terakhir Cobus Potgieter mulai mendukung sebelum rilis tahun 2010 usaha-nya, "Nexus Seri". Ini adalah seri terakhir untuk dicatat dalam "Gereja Mahasiswa" di Bloemfontein sebelum Cobus pindah ke London Timur, Afrika Selatan di mana ia bergabung dengan "Smg Afrika" untuk bekerja sebagai audio dan produser video.
Ada banyak yang bisa diambil dari cerita Cobus Potgieter, tapi tidak ada yang mengatakan itu yang terbaik dari neurolog dan psikiater Austria akhir Viktor Emil Frankland:
"... Kesuksesan, seperti kebahagiaan, tidak dapat dikejar, melainkan harus terjadi, dan hanya melakukannya sebagai tidak disengaja efek samping dari dedikasi seseorang terhadap suatu tujuan yang lebih besar dari dirinya sendiri atau sebagai produk sampingan dari penyerahan diri seseorang untuk orang lain selain diri sendiri . Kebahagiaan harus terjadi, dan yang sama berlaku untuk sukses: Anda harus membiarkan hal itu terjadi dengan tidak peduli tentang hal itu. Aku ingin kau mendengarkan apa yang hati nurani Anda perintah Anda untuk melakukan dan pergi untuk membawanya keluar untuk yang terbaik dari pengetahuan Anda ... ".
Keberhasilan Cobus 'adalah hasil dari kasih-Nya untuk bermain drum. Hal ini, dikombinasikan dengan pengetahuan dan antusiasme untuk produksi audio dan video, membuat lebih mudah baginya untuk menciptakan produk yang berkualitas tinggi. Ini membantu dia membiarkan suaranya sendiri dan kenikmatan bermain drum benar-benar bersinar melalui dan berhubungan dengan orang dari seluruh dunia. Dengan begitu sedikit ia telah mencapai banyak. Cobus Potgieter melakukan sesuatu yang banyak dari kita tidak akan pernah memiliki hak istimewa untuk melakukan - dia tinggal mimpinya, dia mengejar itu. Jadi jika dia bisa melakukannya, apa yang menghentikan Anda?Karir Highlights & Proyek Musik
Cobus Potgieter telah melakukan sesi bekerja dengan beberapa seniman Afrika Selatan. Pada tahun 2007 ia merekam drum untuk album pertama dan terakhir dari mantan "Inslowmotion" bandnya, sebelumnya dikenal sebagai "YY" (TooWise dalam bahasa Inggris). Baru-baru Cobus dilakukan, direkam dan co-diproduksi album "Veranderd" dengan "Helios", akan dirilis dalam bulan-bulan awal tahun 2011.
Karena sukses besar ia telah menemukan dalam komunitas YouTube - salah satu dari 100 musisi top berlangganan - dia telah membuat beberapa penampilan di televisi Afrika Selatan menunjukkan tertarik meliputi paparan di seluruh dunia ia telah memperoleh. TV menunjukkan ia telah muncul di antara "gons", "Kwêla", dan "Jip".
Pada tahun 2009 self-titled Cobus Potgieter DVD ini dirilis melalui "Smg: Keanehan". DVD ini mencakup sebuah film dokumenter yang menyoroti beberapa pada awal tahun Cobus ', bagaimana ia mulai bermain drum, dan bagaimana fenomena YouTube muncul. Hal ini juga mencakup beberapa drum yang mencakup, pelajaran tentang konsep teknis dan musik ia suka untuk fokus pada, dan beberapa pelajaran pengantar pada audio dan video editing untuk produksi penutup drum.
Internet juga telah platform yang luar biasa untuk Cobus Potgieter untuk bisa terhubung dengan seniman dan produsen dari seluruh dunia. Pada tahun 2010 ia dihubungi oleh American produser / musisi Tyler Ward, oleh produser Spanyol / Pico musisi Iago melalui FormSpring.me, dan dengan Kanada produser / drummer Jared Falk. Dengan Tyler, Cobus drum direkam selama tiga meliputi kolaborasi, dengan salah satu dari mereka yang sudah dirilis di YouTube dan iTunes. Dengan Iago, Cobus terbang ke Spanyol untuk merekam drum dan co-menghasilkan lagu "Pahlawan", menembak video promosi untuk lagu dan berikutnya seri drum-nya seluruh penutup. Dengan Jared, Cobus akan memukul Railroad Media Inc studio di Kanada untuk merekam beberapa pelajaran drum dan meliputi drum yang pada awal tahun 2011.
Setelah mengambil bagian dari "Festival Drum Jobeky" pertama kali diadakan di Inggris pada tahun 2009, Cobus Potgieter membuat persiapan untuk mengatasi Amerika Serikat dan Kanada pada awal tahun 2011 untuk tur klinik, dan untuk menghadiri "2011 NAMM Show" di Anaheim, California . Dia akan membuat penampilan untuk "Cymbal TRX", dan "DRUM!" Majalah untuk memenangkan 2010 "DRUMMIE" dalam kategori "Rising Star".Apa yang Bisa Kita Pelajari Dari Potgieter Cobus?
Belajar dengan bantuan seorang guru besar akan memungkinkan Anda untuk kemajuan pasti menuju tujuan Anda drum. Masalah terbesar di sini adalah untuk menemukan bahwa guru besar. Ada banyak guru di luar sana untuk membimbing orang untuk bermain drum set, tapi hanya segelintir yang akan membantu Anda bermain untuk kemampuan Anda sepenuhnya. Di beberapa negara mungkin akan sulit untuk menemukan guru yang baik konten online di mana saja, begitu bebas, buku, dan DVD kadang-kadang sumber daya yang hanya tersedia.
Cobus Potgieter adalah otodidak, dan mulai belajar bahkan sebelum mengambil drum pertama. Setelah kembali dari 2001 penjangkauan, ia melihat-lihat web dalam mencari informasi tentang drum. Ia berakhir dengan men-download setiap video gratis dan artikel yang bisa tangannya. Semua yang telah ia pelajari telah diambil dari sumber daya pendidikan bebas ditemukan di internet, melalui video YouTube, dan dari bermain bersama dan mendengarkan banyak musik.
Diajarkan oleh seorang guru yang baik bukan satu-satunya cara untuk benar-benar mengembangkan keterampilan marah, rasa yang baik waktu dan merasa di belakang drum set. Berlatih hal-hal yang benar, meluangkan waktu untuk berlatih dan bermain, dan mendengarkan banyak musik akan melakukannya untuk Anda. Orang-orang seperti Carter Beauford, Buddy Rich, atau Cobus Potgieter dapat membuktikan kita hanya itu. Ada juga aspek yang sangat penting dari drum bahwa seorang guru tidak dapat dilakukan untuk Anda - mengembangkan suara Anda sendiri di belakang drum set. Cobus Potgieter benar-benar bekerja pada aspek drum, dan sebenarnya adalah salah satu hal yang paling penting dalam membuatnya yang banyak unik.
Dengan bekerja pada ide-ide yang berbeda ia mendengar di kepalanya, atau hanya hal-hal yang meskipun terdengar keren, benar-benar membantunya mampu memenuhi kepalanya sendiri apa yang ingin dilakukan, membebaskan dia untuk bertindak begitu alami dan mudah ketika bermain bersama untuk musik. Beberapa contoh yang baik ini dapat dilihat dalam "Seri Overhead". Dia cukup banyak memainkan apapun yang ia inginkan, mengabaikan apa yang drummer asli telah dilakukan untuk lagu-lagu tertentu. Setiap menjilat dan mengalahkan itu improvisasi di tempat sebagai reaksi terhadap apa yang dia mendengarkan dan perasaan. Jadi jika Anda ingin mengembangkan suara Anda sendiri, dan fasilitas dalam berimprovisasi saat bermain bersama lagu, Anda harus menghabiskan waktu berlatih suara Anda. Belajar ide-ide pemain lain dapat membantu Anda mengembangkan suara Anda. Belajar mereka karena mereka dimainkan oleh mereka terlebih dahulu. Kemudian gunakan mereka untuk mulai menciptakan ide-ide Anda sendiri. Cobus Potgieter juga kredit memiliki Travis Barker sebagai pengaruh utamanya ketika memulai, sebagai salah satu mesin untuk kreativitas sendiri karena gaya Travis 'sangat unik.
Cobus memiliki cara yang sangat ritmis memainkan pola yang benar-benar melengkapi musik. Sinkopasi Nya hi-hat kerja dan alur berbasis tom dan mengisi beberapa contoh ini. Kita dapat melihat beberapa ciri-ciri pengaruh utamanya dalam sisi permainannya, seperti Carter Beauford, Tony Royster Jr dan Travis Barker. Pemain lain yang telah mempengaruhi dirinya sangat yang Derico Watson, Mike Portnoy, dan Thomas Lang.
Cobus Potgieter juga dipuji untuk teknik kaki yang besar, dan tangan untuk combo kaki. Dia telah menggunakan "teknik slide" sejak tahun kedua dari drum, untuk bermain stroke ganda yang sangat cepat dengan hanya satu kaki. Dengan cara ini, dia bisa menjaga kaki kiri pada hi-hat pedal, memungkinkan dia untuk bermain rumit pola hi-hat dengan bukaan dan penutupan sementara memainkan beberapa pola bas drum cepat tunggal. Sejak 2009 ia telah mulai belajar dan menggunakan "tumit-jari" teknik bass lebih cepat untuk pekerjaan ganda.
Hal lain yang keren kita bisa belajar dari Cobus adalah caranya menggunakan drum yang berbeda dan simbal pada set-nya. Ini adalah salah satu merek dagang yang paling keren. Tidak peduli apa simbal atau drum ia bermain, ia mencoba untuk mengambil dari mereka sebagai suara sebanyak mungkin. Dia menggunakan busur, bel, dan ujung untuk mendapatkan suara dari perjalanan, crash, dan bahkan hi-hat. Ia suka menggunakan pinggiran drum tom dan bass untuk tekstur ditambahkan, dan kita juga telah melihat dia menggunakan rak drum-nya sebagai sumber suara ditambahkan. Jadi gunakan imajinasi Anda dan benar-benar berpikir di luar kotak di sini.
Trik tongkat juga telah menjadi bagian besar dari bermain Cobus '. Anda dapat belajar banyak trik yang berbeda tetap dengan browsing YouTube, atau dengan memeriksa Thomas Lang dan 'Cobus drum. Meskipun kedua Cobus Potgieter dan Thomas Lang suka menggunakan trik tongkat karena efek visual tambahan dan faktor menyenangkan tentu saja, sangat penting bahwa Anda tidak menyakiti Anda bermain dengan menggunakan mereka. Pertama datang musik dan hanya maka efek visual, selalu ingat bahwa.
Cobus menyatakan bahwa meskipun menjadi penggemar sakit mengisi dan alur, dan musik yang intens dan penuh semangat bermain, ia memiliki sweet spot untuk melodi indah terpahat. Ini termasuk pendekatan melodi untuk drum menulis, yang selalu menjadi fokus besar-nya, musik.
Hal yang paling keren dengan semua ini, adalah bahwa Anda dapat melihatnya menunjukkan masing-masing dan setiap hal yang kita bahas di sini dengan menonton meliputi drum-nya. Jadi melihat mereka, menikmati mereka, dan kemudian mengambil beberapa ide dan konsep untuk kit Anda dan mulai mengembangkan suara Anda sendiri. Berusaha untuk menjadi diri sendiri, sudah ada 1 Cobus Potgieter di planet ini. Tidak ada yang salah dalam memiliki 100 Potgieters lebih Cobus berlarian dan membuat beberapa kebisingan, tetapi ketika datang untuk sesuatu dalam hidup, orang akan selalu mewah lebih asli. Jadi memberikan suara Anda sendiri kesempatan untuk melawan, dan hanya mendapatkan inspirasi oleh drummer besar.

Dibalik Lagu My Chemical Romance..



1.HELENA

Lagu yang berasal dari album kedua mereka THREE CHEERS FOR SWEET REVENGE ini, ternyata mempunyai fakta yang menarik dan makna yang cukup menyentuh di dalamnya. Diakui Gerard Way (vokalis MCR), Lagu ini adaLah Lagu yang paling penting di album sophomore meraka.
HELENA merupakan lagu penghargaan yang sengaja dibuat untuk nenek Gerard dan Mickey Way (Bassist MCR). Mereka berdua mengakui, bahwa nenek mereka sangat berarti. neneknya yang mengajari Gerard cara menggambar, melukis, dan bernyanyi, dan si nenek juga membelikannya mobil pertama - van putih - yang terlihat di video "im not okay( i promise)"
Nama sang nenek adalah ELENA. Itu juga yang menjadi dasar dari judul Lagu ini.
Saking pentingnya Lagu ini untuk Gerard, bahkan pada saat proses pembuatan videoklipnya, Gerard sempat nangis, sampai akhirnya dia memutuskan untuk keLuar dari ruangan tempat syuting. Karena menurutnya Lagu itu terlalu emosional.

Sepanjang Warped Tour 2005, Gerard memperkenalkan lagu ini sebagai yang paling penting lagu untuk dirinya dan bandnya.

Sebelum memainkan lagu ini selama tur mereka 2005 Amerika, Gerard Way akan memberitahu penontonnya dan melihat ke atas sambil berkata, "Hei grandma! What's Up?"
But if you carry on this way, Things are better if I stay, So long and goodnight, So long and goodnight...


2.FAMOUS LAST WORDS

Dengan durasinya yang lumayan panjang, sekitar lima menitan, lagu ini lebih terasa nuansa Rocknya. Lagu yang berasaL dari aLbum THE BLACK PARADE ini bercerita tentang perjuangan seseorang. Seseorang yang akan meninggal dan sudah tidak ada harapan hidup lagi (alias pasti mati!), ternyata masih bersemangat untuk hidup. Semangatnya inilah yang membuat semua orang sadar, bahwa dia masih punya pilihan untuk hidup, walaupun tidak mungkin melawan kematian.
Menurut Gerard, Lagu ini memiliki arti lain. Bahwa seseorang itu pasti punya pilihan. Nggak harus peduli halangan atau cobaan apa yang menghalangi, dia pasti punya jalan keluar yang mungkin nggak disadarinya.



3.WELCOME TO THE BLACK PARADE

Hits single dari album THE BLACK PARADE ini tampak menjelaskan keseluruhan konsep album ketiga MCR tersebut.
Disini diceritakan bahwa sesorang menderita penyakit hebat, yang membuatnya harus berhadapan dengan kematian. Hal yang dia ingat dan mungkin kenangan terindahnya sebeLum ajal adaLah parade yang sempat dia hadiri dulu bersama ayahnya. Dan ayahnya berpesan kalau saat dia besar ayahnya ingin dia menjadi penolong terhadap yang lemah dan melawan yang kuat.
Parade ini jugalah yang mengantarkannya ke akhir hidupnya. Akhir hidupnya diwarnai dengan parade, yang menuntunnya ke kehidupan selanjutnya.

4.CANCER

Sama seperti juduLnya, lagu ini bercerita tentang seorang pasien yang menderita penyakit kanker. Lirik daLam Lagu ini diceritakan dari perspektif sang pasien.
Pasien ini sedang merasakan sakit yang luar biasa (dan lagi-lagi hampir mati), akibat penyakit yang dideritanya. Tapi, yang lebih membuatnya sakit lagi, saat dia memikirkan bagaimana perasaan orang-orang dekat yang akan ditinggalnya.
Bait demi bait lirik lagu ini benar-benar meggambarkan sakit yang diderita oleh sang pasien. MuLai dari rambut rontok akibat kanker, efek dari chemo therapy, sampai sakit hati yang dirasakan.




5.THE GHOST OF YOU

Lagu ini mungkin jelas bercerita tentang perasaan takut kehilangan seseorang yang penting di hidup kita. Misalnya, pasangan hidup, atau keLuarga.
Menurut Gerard, kehilangan seseorang yang penting bisa membuat hidup kita berubah. Gerard juga mengatakan bahwa di Lagu ini, bukan hanya kehiLangan pasangan hidup yang diceritakan. Selain keluarga, bisa juga kehiLangan sahabat atau teman-teman. Intinya, Lagu ini bercerita tentang kehiLangan orang yang penting dihidup kita.




6.MAMA

Lagu ini bisa dibilang lagu tobat. Lagu tentang seseorang yang mengirim surat ke ibunya yang memberitahukan segala kejelekan dia.
Pada surat tersebut dia meminta maaf dan merasa tidak pantas untuk masuk ke surga sekaligus pamit ke neraka, walaupun ibunya tak rela.